Pemeringkatan Perguruan Tinggi: Get Tenure on the Market, Not in Your Department
Pemeringkatan perguruan menjadi ajang untuk pengakuan kualitas. Pemeringkatan bisa menjadi nilai jual untuk menarik mahasiswa baru, mendapatkan projek dan pendanaan, serta menjalin kerja sama dengan pihak eksternal.
Jika perguruan tinggi menaruh perhatian besar untuk urusan pemeringkatan, apakah fokus kegiatan sudah diarahkan untuk hal-hal yang secara positif dan signifikan bisa menunjang pemeringkatan?
Peringkat Perguruan Tinggi
Peringkat perguruan tinggi bisa dibedakan pada siapa lembaga pemeringkatnya, baik level nasional atau level antar negara.
Untuk level antar negara, salah satu yang terkenal adalah Times Higher Education.
Lembaga ini melakukan pemeringkatan perguruan tinggi berdasarkan lima aspek penilaian, yakni: Teaching (the learning environment); Research Environment (volume, income and reputation); Research Quality (citation impact, research strength, research excellence and research influence); International Outlook (staff, students and research); dan Industry (income and patents).
Source: https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/world-university-rankings-2024-methodology
Kelima aspek tersebut memiliki bobot yang berbeda-beda. Bobot terbesar ada pada aspek reseach quality (30%) kemudian disusul teaching (29,5%) dan research environment (29%)
Kelima aspek tersebut kemudian dirinci menjadi 18 indikator yang masing-masingnya juga memiliki bobot yang berbeda-beda. Bobot terbesar berada di indikator Research Reputation (18%) kemudian Teaching Reputation (15%) dan Citation Impact (15%).
Peringkat perguruan tinggi juga kemudian bisa diklasifikasikan berdasarkan negara, region, atau secara keseluruhan.
Peringkat Perguruan Tinggi di Indonesia
Pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan THE 2024 adalah sebagai berikut:
Sumber: https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/2024/world-ranking#!/length/25/locations/IDN/sort_by/rank/sort_order/asc/cols/stats
Sementara pemeringkatan pada tahun 2023 adalah sebagai berikut:
Sumber: https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/2023/world-ranking#!/length/25/locations/IDN/sort_by/rank/sort_order/asc/cols/stats
Perbandingan dua hasil THE di atas menunjukkan beberapa perguruan tinggi yang secara konsisten menempati peringkat lima besar. Sebaliknya, pergeseran ranking yang lebih dinamis terjadi di luar peringkat lima besar di atas.
Konsistensi diperlukan karena pemeringkatan perguruan tinggi seperti THE di atas merupakan kinerja dinamis dimana kenaikan atau penurunan peringkat tidak hanya ditentukan oleh kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan melainkan juga oleh kenaikan atau penurunan kinerja perguruan tinggi lain.
Maka, jika perhatian kita tertuju pada pemeringkatan, kita perlu fokus mengerjakan hal-hal yang menjadi kontributor terbesar yang secara positif dan signifikan bermanfaat bagi pemeringkatan.
Alasan terbesarnya adalah keterbatasan sumber daya yang kita miliki.
Perguruan tinggi memiliki batasan dana, peralatan, waktu, dan tenaga yang tersedia.
Begitu juga untuk setiap personil yang terlibat. Ada keterbatasan sumber daya dan waktu yang mereka miliki.
Mengerjakan banyak hal sekaligus juga belum tentu memberikan hasil yang maksimal di setiap lini.
Riset
Riset seharusnya menjadi hal utama dalam kinerja perguruan tinggi, mempertimbangkan kontribusinya dalam pemeringkatan THE di atas.
Riset tidak hanya terkait kuantitas melainkan juga kualitas.
Pada pemeringkatan THE, dua dari tiga indikator terbesar penilaian adalah terkait riset, yakni research reputation (dengan kontribusi sebesar 18%) dan citation impact (15%).
Implikasinya adalah berlomba menghasilkan riset dalam jumlah besar namun tidak diimbangi dengan kualitas yang baik akan berpotensi membawa dampak yang kecil atau bahkan tidak signifikan bagi pemeringkatan perguruan tinggi.
Ini seperti artikel di intellectualtakeout.org berikut:
Sumber: elpais.com
Kondisi yang lebih miris saat kita bisa menyingkap sisi gelap peneliti (dan perguruan tinggi) yang bisa memiliki publikasi dengan jumlah fantastis, seperti temuan elpais.com.
Tentu saja, kualitas riset harus sepadan dengan kepangkatan dan/atau senioritas peneliti tersebut.
Hal ini harus sejalan dengan ekspekstasi bahwa peneliti dengan pangkat tinggi atau lebih senior diharapkan memiliki hasil riset yang lebih berkualitas daripada peneliti dengan pangkat lebih rendah atau lebih junior.
Kepakaran dan kemampuan menghasilkan penelitian yang berkualitas di atas yang kemudian akan ditandai dengan rekognisi dari sejawat, dalam bentuk reputasi dan sitasi.
Sudah sejauh mana perguruan tinggi di Indonesia berjalan menuju ke arah penelitian yang bereputasi dan memiliki sitasi tinggi?
Penutup
Penciptaan hasil riset yang berkualitas perlu ditunjang dengan iklim perguruan tinggi yang mendukung.
Dengan demikian, peneliti bisa berkontribusi bagi ilmu pengetahuan dan sekaligus berperan positif dan siginifikan bagi pemeringkatan perguruan tinggi.
Referensi
https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/world-university-rankings-2024-methodology
https://english.elpais.com/science-tech/2023-06-04/a-researcher-who-publishes-a-study-every-two-days-reveals-the-darker-side-of-science.html?trk=feed_main-feed-card_reshare_feed-article-content