Posts

The AI paradox: Innovation without economic gains

Image
This post is from Policy Circle (https://www.policycircle.org/opinion/ai-artificial-intelligence-gdp/) Written by Rupesh Thakkar and Badri Narayanan Gopalakrishnan. 5 August 2025 AI is transforming knowledge work, but weak policy alignment and uneven adoption keep its benefits from translating into broader economic growth. Artificial Intelligence has begun delivering tangible productivity gains in knowledge work—automating coding, generating content, and enhancing service efficiency. Yet, these gains remain curiously absent from macroeconomic metrics such as GDP growth and employment. This paradox is not new. Like the steam engine or the personal computer before it, AI’s impact is being slowed not by the technology itself, but by the lag in adapting institutions, workflows, and policies. History offers instructive parallels. During the Industrial Revolution, productivity gains emerged not from the invention of machines but from the redesign of production systems around them. Early elec...

Daya Beli Masyarakat, in this Economy: Dunia Usaha dan Perspektif Ekonomi Makro

Image
Pemberitaan detikcom (02/08) tentang kelas menengah di Indonesia menunjukkan kondisi masyarakat di kategori ini yang semakin tertekan. Pendapatan yang tidak berubah banyak harus berhadapan dengan semakin tingginya pengeluaran imbas kenaikan harga. Tak heran kelas menengah semakin rutin berhemat dalam mengatur pengeluaran, bahkan untuk urusan makan. Kondisi ini juga diperparah dengan realita bahwa mereka bukan kelompok yang menerima bantuan sosial dari pemerintah. Sebab, tak seperti warga miskin, kelas menengah bukanlah golongan yang terjangkau bansos pemerintah. Maka tak heran, ini seperti kelas nanggung: miskin bukan, kaya masih jauh. Meski demikian, kelas menengah di Indonesia dielukan sebagai penyokong perekonomian. Meski jumlah mereka hanya sekitar 17% dari total penduduk Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa konsumsi mereka mencapai sekitar 40% dari total konsumsi penduduk Indonesia.  Definisi Kelas Menengah Penentuan kelas menengah menggunakan data kon...

Generasi Hutang: Literasi Keuangan dan Kekayaan Rumah Tangga

Image
lol no. Abstrak Tulisan ini menyoroti bagaimana praktik keuangan keluarga berdampak pada generasi mendatang. Berawal dari kasus nyata dan data Indonesia Longitudinal Aging Survey, dibahas pentingnya mengakumulasi kekayaan bersih dan menghindari warisan hutang. Hal ini penting untuk menghindarkan generasi muda dari jebakan hutang konsumtif seperti Buy Now Pay Later dan pinjaman online. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mendorong masyarakat lebih sadar risiko hutang dan pentingnya perencanaan warisan kekayaan melalui literasi keuangan. Kata Kunci: pewarisan, kekayaan, hutang Pendahuluan Pemberitaan Jawa Pos (17/07) menunjukkan kejadian penyerahan secara total seorang ibu oleh keempat anaknya kapada panti sosial. Hal ini memantik simpati di media sosial dan tak pelak, banyak yang menyayangkan tindakan keempat anaknya tersebut. Namun klarifikasi dari perangkat pemerintahan setempat menujukkan bahwa persoalannya tidak sesederhana itu. Alasan utama keempat anaknya menyerahkan sang ibu ke pa...

Workshop on the Future of Education: Beyond Publication—Digital Transformation, Research Integrity, and Impact

Image
I had the pleasure of moderating a workshop at the Future of Education 2025 on Friday, 18 July 2025. During the session, I delivered a presentation titled " Beyond Publication: Digital Transformation, Integrity, and Impact in Research ." The presentation explored how digital transformation is reshaping the landscape of educational research publication. It emphasised a shift from quantity-driven outputs toward long-term visibility and meaningful impact, underscoring the importance of integrity, originality, and quality. Key topics included research ethics, the dangers of predatory journals, and the role of tools such as the Research Integrity Risk Index (RI²). The session encouraged researchers to focus on producing work that is not only published but also valued, trusted, and impactful. Please find below the paper that was presented.

IRSA International Conference

Image
It was my pleasure to attend the 20th Indonesian Regional Science Association (IRSA) International Conference. An this event, I gave a presentation titled the Use of Information, Communication, and Technology (ICT) and Credit to Help Females Exit from Poverty: Evidence from Indonesia . The authors of this study are Thomas Soseco, Isnawati Hidayah, Nila Cahayati, and Fajar Try Leksono. This study analyses how ICT and credit access reduce poverty among female-headed households in Indonesia, especially in rural areas. Using Indonesian Susenas data and a Multidimensional Poverty Index, it finds that female-headed households face higher poverty than male-headed ones. ICT and credit access help alleviate poverty, but barriers like digital literacy gaps persist. Policies should expand ICT infrastructure, improve digital skills, and promote financial inclusion, particularly for rural women. Reducing gender disparities is crucial for sustainable poverty reduction. Future research should exa...

Childfree, DINK, dan Standar Hidup

Image
DINK (Dual Income, No Kids). Source: medium.com Publikasi UNFP (2025) mengangkat isu penting tentang fertilitas. Secara lebih spesifik, tertulis  millions of people around the world are unable to have the number of children they want – whether they want more, fewer, or none at all .  Hal ini berarti ada kekuatan besar yang mempengaruhi keputusan pasangan untuk memiliki anak, tidak memiliki anak, atau mengatur berapa jumlah anak yang diinginkan. Kondisi ekonomi menjadi isu utama karena banyak pasangan yang mulai sadar bahwa memiliki anak bukan sekedar mampu memberi makan saja namun berimplikasi pada penyediaan biaya pendidikan, rumah yang layak, sampai pada kesanggupan untuk mengajak piknik. Bahkan DINK (dual income, no kids) menjadi pilihan gaya hidup. Argumen  banyak anak banyak rejeki  juga menjadi tidak relevan untuk kasus ini. Satu hal yang menarik, mengutip BKKBN pada berita Kompas (03/07), pasangan yang memilih childree lebih banyak ditemukan di Jawa daripada ...

Publikasi Ilmiah: Bukan Cuma Berisik, Tapi Harus Berdampak

Image
Tahap publikasi merupakan tahap krusial berikutnya setelah melakukan penelitian. Pada tahap ini, peneliti akan berhadapan dengan pertanyaan penting mau publikasi di jurnal apa.  Idealnya, setiap peneliti berorientasi submit artikel di jurnal yang berkualitas. Semakin tinggi kualitas jurnal yang dituju berarti sebagai penanda semakin tinggi capaian setiap peneliti dan kemampuan ia untuk masuk ke klub elit para peneliti.  Untuk itu, bagaimana memilih jurnal yang berkualitas juga penting untuk diketahui. Jurnal yang Berkualitas Untuk dapat mengidentifikasi jurnal yang berkualitas kita bisa mengetahi dengan identifikasi jurnal yang tidak berkualitas.  Jurnal yang tidak berkualitas ditandai dengan proses review sejawat ( peer review ) lemah atau tidak ada sama sekali, durasi publikasi cepat, dan biasanya mempublikasikan artikel dan volume dalam jumlah sangat banyak dalam satu tahun.  Meski karakteristik tersebut mudah diidentifikasi, namun permintaan atas jurnal yang berk...

Cendekia Menulis

Image
  Hari Sabtu, 28 Juni 2025 saya berkesempatan berbagi pengalaman dalam penulisan karya ilmiah dalam forum Cendekia Menulis dengan tema “Mewujudkan Karya Tulis Ilmiah sebagai Jembatan Prestasi Akademis Mahasiswa”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Malang (UM) bertempat di Gedung D3 Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Dalam kesempatan kali ini, presentasi saya berfokus pada inovasi dan originalitas dalam penulisan karya ilmiah. Presentasi ini menekankan pentingnya publikasi ilmiah bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas. Kita perlu menghindari "berisik tapi tidak berdampak".  Ide yang diperlukan adalah gagasan yang kontekstual, berbasis data terbaik, dan menggunakan metode yang mutakhir untuk menghasilkan temuan yang robust. Strategi MAD (Make A Difference) diusulkan agar karya ilmiah benar-benar berdampak, menghadirkan solusi baru yang relevan dan unik.  Selain itu, dibahas cara memilah referensi kredibel serta memp...

What are Nature-based Solutions?

Image
 

Publikasi Karya dan Indeksasi Jurnal

Image
Publikasi karya ilmiah penting bagi pada akademisi karena menunjukkan kepakaran seseorang, melatih alur berpikir logis untuk bisa menghasilkan karya ilmiah berkualitas, dan mendorong akademisi terus belajar dan berkembang. Publikasi karya ilmiah juga bagian dari upaya agar tetap eksis dalam dunia akademis. Tanpa adanya karya ilimah, ia akan “hilang dari peredaran”. Dengan kata lain, seseorang punya pilihan “Publish or Perish”.  Saat seorang peneliti memiliki artikel yang siap untuk dipublikasikan, maka ia akan dihadapkan pada pertanyan penting berikutnya: Mau publikasi dimana? Publikasi di jurnal terindeks apa? Pemahaman akan indeksasi jurnal kemudian akan menuntun kita untuk selektif memilih jurnal yang berkualitas dan yang tidak berkualitas.  Indeksasi Jurnal  Indeksasi jurnal adalah proses pencatatan dan pengklasifikasian jurnal ilmiah oleh lembaga pengindeks atau basis data tertentu. Beberapa nama pengindeks jurnal seperti Scopus, Web of Science, Directory of Open Acc...

Privilege dan Kenapa Kerja Keras saja Tidak Cukup

Image
Pemberitaan dari Menteri Kesehatan RI (17/05) mengenai pernyataan orang dengan gaji Rp.15 juta memiliki kepintaran dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan masyarakat dengan upah Rp.5 juta memantik keriuhan di media sosial. Secara implisit, pernyataan ini juga membawa implikasi diperlukannya kesadaran masyarakat untuk menjaga tingkat kesehatan, misalnya dengan memperhatikan body mass index atau BMI yang ideal. Dengan demikian, masyarakat tidak gampang sakit, bisa bekerja lebih baik, dan produktivitas bertambah. Jika menteri kesehatan fokus pada masalah-masalah kesehatan, pernyataan tadi juga bisa ditinjau dari sisi ekonomi. Pendapatan Rp.15 juta versus Rp.5 juta membawa implikasi ada kelompok masyarakat yang memiliki tingkat kepintaran dan tingkat kesehatan lebih baik daripada kelompok lain. Lebih lanjut lagi, kenapa ada orang dikatakan lebih pintar atau lebih sehat dibandingkan dengan orang lain? Jika komparasi bisa dikembangkan ke hal-hal lain, seperti lebih kaya, lebih good lo...

Saga University Strategic Partnership Project

Image

Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kampung Tenun Ikat Berbasis Community Development

Image
We are delighted that our paper titled "Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kampung Tenun Ikat Berbasis Community Development" in collaboration with Putri Meylin Azza Nabila is published at Jurnal Ekonomi dan Bisnis - SINTA 4.   Abstract Bandar Kidul Ikat Weaving Tourism Village in Kediri is one of the areas with quality traditional weaving products that have high cultural value in Kediri. Although Pokdarwis has been formed to develop tourism, there are still challenges. This study aims to analyze the implementation of strategies by Pokdarwis and design a new strategy based on community development to increase the income of local communities. The research approach used mixed methods with SWOT analysis to identify internal and external conditions, and QSPM to determine priority strategies. The results showed that the current strategy implemented by Pokdarwis as the tourism manager is still not optimal due to obstacles. The SWOT analysis identified that the main strengths ...

Kompetensi Inti 2030: What skills are you focusing on to stay future-ready?

Image
Apa saja keterampilan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja tahun 2030?  Grafik berikut berasal dari Future of Jobs Survey 2024 oleh World Economic Forum, menyoroti keterampilan inti dan keterampilan baru yang akan perlu prioritas bagi para pekerja dan pemberi kerja.  Poin-poin utama dari gambar di atas adalah sebagai berikut: Beberapa keterampilan inti yang tetap dibutuhkan dalam dunia kerja adalah berpikir kreatif ( creative thinking ), berpikir analitis ( analytical thinking ), dan literasi teknologi ( technological literacy ). Selain itu, diperlukan juga sikap ketahanan diri ( resilience ), fleksibilitas, dan kelincahan ( agility ).  Beberapa keterampilan baru yang semakin populer adalah penguasaan akan kecerdasan buatan (AI) dan big data, jaringan dan keamanan siber, serta rasa penasaran dan ingin tahu untuk pembelajaran.  Di sisi lain, beberapa keterampilan semakin tidak dibutuhkan (alias semakin memudar) yakni ketangkasan secara manual ( manual dexterity ) serta k...