Penelitian Pengukuran Ketimpangan Pengeluaran Petani Jeruk di Desa Punten, Kota Batu
Penelitian dengan judul Ketimpangan Pengeluaran Petani Jeruk di Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu lolos didanai penelitian internal Universitas Negeri Malang tahun 2024. Ketua tim peneliti adalah Thomas Soseco, S.E., M.Sc., Ph.D. dan anggota Maharani Putri Syalwani, S.E.
Abstrak
Perkebunan jeruk Kota Batu merupakan salah satu daerah potensial untuk mengembangkan perkebunan buah jeruk ditandai dengan memiliki jumlah produksi keempat terbesar di Jawa Timur yaitu 303 066 kuintal/tahun dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Batu (2023), produksi buah jeruk siam/keprok mengalami kenaikan dari tahun 2019-2022, pada tahun 2019 produksi jeruk sebesar 15.326 kuintal/tahun menjadi sebesar 230.521 kuintal/tahun.
Produktivitasnya yang tinggi maka akan mempengaruhi pendapatan petani yang kemudian dapat mempengaruhi pola pengeluaran konsumsi rumah tangga (Shiska & Wahyuni, 2022a).
Penelitian ini mengamati ketimpangan pengeluaran petani jeruk di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengeluaran pangan responden petani jeruk di Desa Punten per tahun sebesar Rp 12.800.455. Rata-rata untuk pengeluaran non pangan tahunan sebesar Rp 12.102.685. Rata-rata pengeluaran pertanian responden petani jeruk tiap tahunnya sebesar Rp 24.017.318. Dan rata-rata pengeluaran tahunan responden petani Jeruk sebesar Rp 7.907.512
Ketimpangan pengeluaran antar responden petani jeruk di Desa Punten menurut analisis Gini Ratio sebesar 0,31. Hal ini menunjukan ketimpangan pengeluaran antar petani termasuk dalam ketimpangan sedang.
Ketimpangan pengeluaran antar responden petani jeruk menurut analisis Palma Ratio sebesar 1,010 menunjukan pengeluaran antar responden lebih terkonsentrasi di kelas atas.