Tiga Destinasi di Indonesia Masuk dalam TripAdvisor’s 2022 Travellers’ Choice Awards

 

Gambar 1. Pantai Kelingking, Bali


TripAdvisor’s 2022 Travellers’ Choice Awards menempatkan Bali di peringkat pertama destinasi paling populer di kawasan (region) Asia. Kemudian disusul New Delhi di peringkat kedua dan Singapura di posisi ketiga. 

Dua destinasi lain di Indonesia juga masuk di award ini, yakni Lombok yang ada di peringkat 16 serta Jakarta di peringkat 17.


Gambar 2. Dubai


Kepopuleran Bali sebagai destinasi wisata secara global berada di peringkat keempat di TripAdvisor’s 2022 Travellers’ Choice Awards ini. Peringkat pertama adalah Dubai, kemudian disusul London di posisi kedua dan Cancun, Meksiko di peringkat ketiga.

Dikutip dari website Tripadvisor, "Travelers’ Choice winners are determined based on the quality and quantity of traveler reviews and ratings posted on Tripadvisor over a 12-month period, as well as an additional editorial process."



Lebih lanjut, award ini terbagi menjadi dua kelas yakni Best of the Best and Travelers’ Choice. 

Travelers’ Choice Best of the Best adalah penghargaan yang tertinggi. "The award takes into account the quality and quantity of traveler reviews and ratings, and ranks the very best accommodations, destinations, beaches, attractions, restaurants, airlines, and experiences in specific categories and geographic areas, as rated and reviewed by travelers. Travelers’ Choice Best of the Best award winners are among the top 1% of listings on Tripadvisor".

Sementara Travelers’ Choice "recognizes businesses that earn consistently great reviews. Travelers’ Choice award-winners are among the top 10% of listings on Tripadvisor. Tripadvisor Travelers’ Choice honors select accommodations, attractions and restaurants that consistently demonstrate a commitment to hospitality excellence".

Popularitas Bali di dunia internasional bahkan membuat warga asing, termasuk media asing, menganggap Bali sebagai ibu kota negara Indonesia, seperti di artikel media asing berikut yang meletakkan Jakarta di Bali.



Melihat popularitas Bali di dunia internasional, dan juga adanya penghargaan dari TripAdvisor’s 2022 Travellers’ Choice Awards, memunculkan kembali pertanyaan klasik, kenapa hanya Pulau Bali yang menjadi primadona sementara Indonesia sebagai negara kepulauan seharusnya bisa juga mempromosikan daerah-daerah atau pulau-pulau lain ke dunia internasional? Pertanyaan berikutnya adalah apakah kondisi kepulauan membuat daya saing setiap pulau menjadi berbeda-beda sehingga bagaimana kondisi keberagaman ini dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ekonomi? 


Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Keunikan Indonesia sebagai negara kepulauan juga hanya mampu memasukkan tiga destinasinya di daftar 25 besar TripAdvisor’s 2022 Travellers’ Choice Awards di region Asia. Sementara negara-negara lain yang merupakan negara daratan yang masif, seperti China, India, dan Thailand, bisa menempatkan lebih banyak destinasi di daftar tersebut (Tabel 1).


Tabel 1. Distribution of Destinations in Asia Region based on TripAdvisor’s 2022 Travellers’ Choice Awards



Tabel 1 menunjukkan India dan China merupakan kontributor terbesar dari 25 destinasi paling populer di Asia, dengan masing-masing menempatkan 5 destinasi. Sementara Indonesia menempatkan 3 destinasi, di bawah Thailand (4) dan lebih banyak dibanding Vietnam (2).  

Untuk dapat menempatkan lebih banyak destinasi populer di tabel tersebut kita perlu mendorong kemajuan pariwisata daerah-daerah lain di Indonesia, baik yang berupa pulau (memiliki perbatasan air/laut dengan daerah lain) maupun daerah yang bukan pulau  (yang memiliki perbatasan darat dengan daerah lain). 

Kondisi Indonesia yang berupa negara kepulauan membuat adanya pembatas alamiah antar wilayah atau yang berupa air atau lautan. Hal ini akan membatasi interaksi fisik penduduk di daerah tersebut dengan daerah-daerah tetangganya karena moda transportasi melalui air atau laut biasanya membutuhkan biaya yang lebih mahal serta durasi yang lebih lama daripada moda transportasi darat.

Daerah-daerah yang memiliki perbatasan darat dengan daerah lain memiliki keuntungan adanya mobilitas yang lebih lancar, pengangkutan barang dan jasa yang lebih lancar, banyaknya pilihan moda transportasi, serta dapat memanfaatkan keuntungan dari aglomerasi, yakni kemajuan satu wilayah yang disebabkan oleh berkumpulnya para pelaku ekonomi dan kemudian dapat memberikan dampak ekonomi bagi wilayah-wilayah di sekitarnya.

Dengan mengambil contoh Bali, kita dapat mengidentifkasi karakteristik kontributor sektor pariwisata, ditinjau dari perspektif sebuah pulau, yang kemudian dapat diaplikasikan di daerah-daerah lain. 

Pariwisata Bali, dalam Perspektif Pulau

Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kepopuleran dunia pariwisata Bali bila dilihat dari perspektif sebuah pulau. Pertama, Bali, yang terdiri dari satu pulau utama dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, membuat alam, tradisi, dan budaya Bali relatif tidak terusik dengan adanya relatif minimnya interaksi fisik dengan daerah lain. 

Kedua, wisatawan yang datang ke Bali hanya bisa menggunakan moda transportasi udara atau laut (baik kapal khusus penumpang atau kapal pengangkut kendaraan) yang membutuhkan upaya (biaya, waktu, tenaga) yang lebih banyak bila dibandingkan dengan transportasi darat. Oleh karena itu, bagi mereka, durasi tinggal harus sebanding dengan upaya yang dikeluarkan untuk datang ke Bali. Di sini, pelaku industri pariwisata di Bali harus membuat wisatawan tidak cepat bosan atau jenuh serta agar dapat "menahan" wisatawan untuk tinggal dalam waktu yang lebih lama.

Ketiga, kompetisi berlangsung di area yang relatif kecil dengan pelaku usaha yang cenderung berasal dari tempat yang sama serta dengan pemain dari luar daerah dengan jumlah yang relatif terbatas (karena hambatan di mobilitas fisik). Maka, si pemenang dan yang kalah di kompetisi tersebut dapat dengan mudah terlihat dan diamati, yang kemudian akan mendorong setiap orang untuk memberi pelayanan terbaik dalam rangka menjadi pemenang kompetisi.  

Keempat, perlu aksesibilitas dan konektivitas yang baik, baik antara daerah tersebut dengan daerah lain atau dengan wilayah-wilayah yang ada di dalam daerah tersebut. Hal ini dapat memperbesar pilihan bagi masyarakat dan pengunjung serta dapat memangkas waktu tempuh dan menekan biaya sehingga perjuangan untuk dapat sampai di tempat tersebut tidak sia-sia hanya karena keterbatasan aksesibilitas dan konektivitas.

Bagaimana Daerah Lain dapat Memanfaatkan Keunggulan Wilayahnya?

Daerah lain baik jika daerah tersebut merupakan pulau (memiliki batas air atau laut dengan daerah lain) atau non-pulau (memiliki batas darat dengan daerah lain) bisa mengambil pelajaran dari Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia dengan melakukan hal-hal berikut: 

Pertama, meningkatkan kuantitas, variasi, maupun kualitas tempat wisata. Karena kemajuan pariwisata dipengaruhi oleh jumlah pengunjung, durasi tinggal, jumlah uang yang dihabiskan wisatawan, atau bahkan frekuensi kunjungan dalam setahun, maka perlu ada eksplorasi tempat tujuan wisata baru atau pengembangan tempat wisata yang sudah ada berdasarkan pada product, price, promotion, dan place serta people, process, dan physical environment sehingga dapat menarik pengunjung dengan profil sosio-ekonomi, demografi, serta preferensi yang lebih luas. 

Kedua, meningkatkan kualitas layanan (hospitality) agar menimbulkan kesan yang baik bagi pengunjung dan agar mereka tertarik untuk datang kembali di masa depan. Bagi daerah-daerah yang memiliki perbatasan darat akan diuntungkan dengan kemudahan akses menuju daerah tersebut. Namun di sisi lain, hal ini akan menimbulkan tantangan bahwa wisatawan dapat dengan mudah pergi atau mengalihkan tujuan perjalanan ke daerah lain. 

Ketiga, meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas agar tidak banyak waktu yang terbuang hanya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain sehingga mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak di tempat-tempat wisata. Bagi daerah berupa pulau, biaya, reliabilitas, dan kualitas layanan transportasi laut dan udara merupakan komponen penting bagi wisatawan untuk datang.

Keempat, perlu penguatan branding agar dapat mencuri perhatian wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Untuk itu, para pemangku kebijakan harus mampu mengindentifikasi sesuatu yang unik yang ada di daerah tersebut yang membedakan daerah tersebut dengan daerah-daerah lainnya yang membuat orang tertarik untuk datang dan berwisata.

Penutup

Kondisi kepulauan menjadi tantangan bagi Indonesia pengembangan tiap daerah karena adanya perbatasan air atau laut menyebabkan kondisi geografis serta tantangan yang berbeda dibanding daerah lain yang memiliki perbatasan darat. Diperlukan upaya dan kerjasama berbagai pihak agar berbagai potensi daerah dapat dimanfaatkan untuk dapat menarik wisatawan dan menggerakkan perekonomian. 


Referensi: 
https://www.tripadvisor.com/TravelersChoice
"Terlalu Cinta, Media Australia Sebut Jakarta Ada di Bali" di https://travel.detik.com/travel-news/d-5907561/terlalu-cinta-media-australia-sebut-jakarta-ada-di-bali.

Popular posts from this blog

Skewness dan Kurtosis

Piramida Distribusi Kekayaan Masyarakat Indonesia

KKN di Desa Penari

Palma Ratio Indonesia

Daya Beli Masyarakat, in this Economy: Dunia Usaha dan Perspektif Ekonomi Makro

Generasi Hutang: Literasi Keuangan dan Kekayaan Rumah Tangga

Berapa Rata-Rata Kekayaan Rumah Tangga di Indonesia?