Pesan Komunikasi Tidak Efektif Satgas COVID-19
Satgas COVID-19 seringkali mengirim layanan pesan singkat (SMS) yang isinya berkaitan dengan himbauan penanganan COVID-19. Beberapa contohnya seperti ini:
"Jangan sampai bawa virus dari kantor ke rumah. Perhatikan sirkulasi udara di kantor, jaga jarak, pakai masker, dan sering cuci tangan pakai sabun. Covid19.go.id" (Diterima tanggal 4 Agustus 2020).
"Bila semua orang pakai masker, wabah ini bisa berakhir lebih cepat. Ayo, tetap semangat ingatkan orang lain agar tetap pakai masker dengan benar. Covid19.go.id" (16 Agustus 2020).
"Anda harus giat kerja mencari nafkah, tetapi jangan bawa virus ke orang rumah. Selalu jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan pakai sabun. Covid19.go.id" (24 Agustus 2020).
Saya merasa komunikasi lewat pesan singkat tersebut masih belum cukup efektif untuk memberi informasi kepada masyarakat karena beberapa hal berikut:
Pertama, pesan tersebut menimbulkan multi tafsir. Contohnya "perhatikan sirkulasi udara di kantor" menimbulkan pertanyaan lanjutan: apa maksudnya? Apakah berkaitan dengan filter penyejuk udara yang kotor atau harus membuka jendela sepanjang waktu? Apakah hanya sirkulasi udara di kantor saja yang perlu mendapat perhatian sementara sirkulasi udara di toko, rumah makan, atau tempat belanja tidak perlu diperhatikan? Kalimat yang multitafsir ini juga tidak mendorong adanya inisiatif bagi masyarakat untuk melaksanakan aktivitas tertentu. Jika kita diminta memperhatikan sirkulasi udara di kantor, kemudian apa yang harus dilakukan setelah kita sukses memperhatikan sirkulasi udara di kantor?
Kedua, pesan tersebut tidak secara lugas berisi tentang instruksi apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Contohnya: sering cuci tangan pakai sabun. Seberapa sering harus cuci tangan pakai sabun? Pada momen apa saja kita harus cuci tangan pakai sabun? Berapa lama harus cuci tangan pakai sabun? Apakah tidak boleh pakai hand sanitiser?
Ketiga, pesan tersebut tidak konstruktif untuk membantu penanangan COVID-19. Contohnya, jika diminta untuk jaga jarak, siapa yang harus jaga jarak? Seberapa jauh jarak yang harus dijaga? Bagaimana cara jaga jarak jika tidak mungkin menjaga jarak seperti di transportasi umum atau tempat keramaian? Atau, bagaimana pengelola tempat usaha mengusahakan agar pengunjungnya bisa menjaga jarak?
Informasi melalui Layanan Pesan Singkat
Informasi melalui layanan pesan singkat memiliki kelebihan mudah menjangkau semua orang, dapat dibaca dengan jeda waktu, serta dapat disimpan dan dibaca ulang, Kelemahan pengiriman melalui metode ini adalah panjang kalimat yang terbatas (karena dibatasi oleh jumlah karakter maksimum SMS), tidak bisa memuat gambar dan animasi, dan pembaca belum tentu bisa langsung serius dan memperhatikan pesan tersebut.
Oleh karena itu, jika pemerintah ingin menyampaikan informasi terkait COVID-19 dengan menggunakan layanan pesan singkat, ada beberapa hal yang harus menjadi patokan sebagai berikut:
Pertama, pesan tidak boleh menimbulkan multi-tafsir, penafsiran yang tidak mudah dicerna masyarakat, atau memunculkan pertanyaan lanjutan. Pesan harus berupa rangkaian perintah dan instruksi teknis, bukan berada di ranah kebijakan atau bahkan visi dan misi.
Kedua, pesan harus berisi apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh masyarakat. Pesan juga harus secara spesifik menyasar berbagai kalangan masyarakat, seperti masyarakat umum, anak sekolah, dunia usaha, pengelola transportasi umum, dan sebagainya.
Ketiga, pesan harus relevan untuk dibaca ulang. Dan bisa menjadi rujukan bagi tindakan yang diperlukan.
Keempat, dasar pembuatan pesan harus didasarkan pada regulasi yang berlaku. Pemerintah pusat membuat standar minimum kebijakan yang harus dilakukan. Pemerintah daerah mengikuti standar minimum tersebut dan dapat meningkatkan standar tersebut sesuai dengan kondisi di daerahnya.
Saran Pesan yang Harus Disampaikan
Jika diketahui virus dapat dapat bertahan di udara lebih lama di ruangan tertutup, maka upaya terbaik bagi masyarakat adalah memastikan sirkulasi udara di ruangan tertutup berlangsung dengan baik. Hal ini dicapai dengan memastikan pergantian udara segar secara periodik, membatasi jumlah orang yang ada di dalam ruangan tersebut, membatasi lama waktu berada di dalam ruangan, serta membersihkan permukaan dengan disinfektan.
Maka, contoh pesan yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
"Hindari berada ruangan tertutup dalam jangka waktu lama. Virus bisa bertahan lebih lama di ruang tertutup dan dengan sirkulasi udara buruk".
"Rutin gunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan seperti meja, kursi, pintu, dan pegangan pintu".
"Batasi jumlah pengunjung yang berada di satu ruangan dalam waktu yang sama".
"Jangan keluar rumah jika sakit. Istirahat cukup, makan makanan yang bergizi, dan bila perlu minum vitamin. Segera periksakan ke dokter jika sakit tidak kunjung sembuh".
Contoh lain:
Virus menular melalui droplet (dari semburan bersin atau batuk). Maka, upaya meminimalkan penularan virus adalah menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, menghindari kontak dengan permukaan apapun, serta membersihkan permukaan dengan disinfektan.
Pesan yang bisa disampaikan contohnya:
"Jika batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku atau sapu tangan. Lebih baik gunakan masker agar tidak menulari orang lain".
"Gunakan masker saat di luar rumah. Tidak perlu masker medis, masker kain pun bisa. Pakai masker dengan benar, masker harus menutupi hidung dan mulut".
"Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, terutama saat di luar rumah, di tempat umum, dan saat menggunakan transportasi umum".
"Setelah sampai rumah, jangan duduk atau menyentuh permukaan lain. Langsung ganti baju dan mandi. Anda berpotensi membawa virus ke keluarga Anda".
"Cuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Atau gunakan hand sanitiser".
Contoh lain pesan dengan target yang lebih spesifik bagi dunia usaha dan pengelola transportasi umum:
"Tempat usaha harus membatasi jumlah pengunjung. Jangan berdesakan. Atur alur masuk dan keluar agar pengunjung tidak kontak langsung".
"Kantor dan tempat usaha harus mencatat indentitas semua pengunjung atau tamu yang datang. Ini berguna untuk melacak saat ada pelanggan yang positif Corona".
"Batasi tempat duduk rumah makan setengah dari kapasitas biasanya. Dorong pengunjung untuk pesan ambil (take away) atau pesan antar (delivery)".
Semoga dengan pesan yang mudah diterima dan dipahami, masyarakat dapat lebih berpartisipasi aktif dalam mengatasi penyebaran virus Corona.
(Thomas)