Pendidikan dan Konvergensi Pendapatan
Konvergensi menunjukkan situasi dimana ada dua kondisi awal yang berbeda namun lama-kelamaan keduanya akan menuju pada satu titik yang sama.
Konvergensi umumnya dicontohkan dalam pendapatan per kapita.
Bila dua negara memiliki kondisi awal yang berbeda, misalnya negara A lebih rendah dari negara B, namun karena adanya pembangunan, maka kondisi perekokonomian negara B (ditandai dengan pendapatan per kapita) akan semakin menyamai negara A.
Ada beberapa faktor terkait dengan sumber daya manusia yang dapat menjadi pertimbangan peneliti dalam mengukur faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konvergensi pendapatan per kapita.
Di antaranya adalah angka partisipasi sekolah, persentase penduduk 10 tahun ke atas berdasarkan ijasah yang dimiliki minimal SMA, rasio pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, rata-rata lama bersekolah penduduk dewasa, angka melek huruf penduduk dewasa, dan Indeks Pembangunan Manusia.
Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat pada artikel ini.
(Thomas Soseco)
Konvergensi umumnya dicontohkan dalam pendapatan per kapita.
Bila dua negara memiliki kondisi awal yang berbeda, misalnya negara A lebih rendah dari negara B, namun karena adanya pembangunan, maka kondisi perekokonomian negara B (ditandai dengan pendapatan per kapita) akan semakin menyamai negara A.
Ada beberapa faktor terkait dengan sumber daya manusia yang dapat menjadi pertimbangan peneliti dalam mengukur faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konvergensi pendapatan per kapita.
Di antaranya adalah angka partisipasi sekolah, persentase penduduk 10 tahun ke atas berdasarkan ijasah yang dimiliki minimal SMA, rasio pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, rata-rata lama bersekolah penduduk dewasa, angka melek huruf penduduk dewasa, dan Indeks Pembangunan Manusia.
Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat pada artikel ini.
(Thomas Soseco)