Naik Kelas Usaha Kecil
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/9/2019). Sumber: ANTARANEWS
Sama halnya dengan sebuah bisnis atau usaha, agar bisnis tersebut bisa lebih dikenal, perlu ada promosi sehingga diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik minat lebih banyak calon pembeli
Kondisi yang sama berlaku untuk usaha kecil, yakni usaha yang memiliki pegawai antara 5 sampai 20 orang, termasuk di dalamnya adalah usaha mikro, yakni yang memiliki jumlah pegawai kurang dari 5 orang dimana mereka diharapkan terus meningkatkan penjualan dan dapat naik kelas yang lebih tinggi.
Laporan 13th Annual Asia-Pacific Small Business Survey dari CPA Australia menyajikan kondisi usaha kecil di 11 negara di Australia, New Zealand dan beberapa negara Asia seperti China, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Laporan ini menunjukkan sebagian besar usaha kecil mengalami perlambatan pertumbuhan bisnis karena pandemi Covid-19. Menariknya, usaha kecil di negara-negara Indonesia dan Vietnam melaporkan dampak karena Covid-19 lebih tinggi dibanding negara-negara lain yang disurvei. Sementara justru usaha kecil di China, India, dan Taiwan yang melaporkan dampak COVID-19 terendah dibanding negara-negara lain (Gambar 1).
Gambar 1. Usaha Kecil dan Pandemi Covid-19
Usaha-usaha kecil di Australia, Indonesia, Singapura, dan Taiwan memandang tahun 2021 lebih sulit daripada tahun sebelumnya. Sebaliknya, negara-negara lain yang disurvei memandang tahun 2021 lebih mudah diatasi daripada tahun 2020.
Tiga Kunci Utama Pengembangan Usaha Kecil
Laporan CPA Australia menunjukkan setidaknya ada tiga kunci utama untuk kemajuan usaha kecil , yakni teknologi, inovasi, dan adanya bantuan dari pihak luar dalam bentuk saran dari ahli.
Usaha kecil yang mengalami pertumbuhan tinggi biasanya juga intensif menggunakan teknologi. Sebaliknya, usaha kecil yang mengalami pertumbuhan rendah adalah mereka yang tidak menggunakan teknologi untuk aktivitas bisnisnya (Gambar 2).
Kemudian, laporan CPA Australia juga menunjukkan usaha kecil yang tumbuh cepat adalah mereka yang melakukan inovasi. Sebaliknya usaha-usaha yang tidak tumbuh adalah mereka yang tidak melakukan inovasi (Gambar 3).
Gambar 3. Usaha Kecil dan Inovasi
Terakhir, usaha kecil yang memiliki pertumbuhan tinggi adalah usaha-usaha yang mendapat bantuan berupa saran dari pihak eksternal. Sebaliknya, mereka yang tidak tumbuh adalah mereka yang tidak pernah mendapatkan saran dari pihak eksternal (Gambar 4).
Gambar 4. Usaha Kecil dan Saran Ahli
Pada tahun 2021, kebanyakan usaha kecil di Indonesia mendapat saran ahli dari rekan bisnis atau mentor, teman dan kerabat, serta konsultan bisnis/manajemen. Hanya 5% dari usaha kecil di Indonesia yang tidak pernah mendapat saran ahli.
Tabel 1. Usaha Kecil dan Saran Ahli
Peluang
Peluang pengembangan usaha kecil di Indonesia bisa mengarah pada dua aspek yakni peningkatan penggunaan dunia digital dan kemampuan memasuki pasar luar negeri.
Pada tahun 2021, sekitar 64% usaha kecil di Indonesia yang sudah terintegrasi dengan dunia digital, ditandai dengan indikator lebih dari 10% pendapatan yang diterima bersumber dari pembayaran digital. Namun angka ini jauh lebih rendah dibanding China dan India dimana lebih dari 85% usaha kecil telah menerima pembayaran digital (Gambar 5).
Gambar 5. Persentase Usaha Kecil yang Menerima setidaknya 10% Pendapatan dari Pembayaran Digital
Peluang pengembangan usaha kecil di Indonesia bisa juga dengan menggunakan media sosial untuk kepentingan bisnis, yakni mempromosikan produk, menjalin komunikasi dengan pelanggan, menarik pelanggan potensial, mengetahui prilaku konsumen, mempelajari kompetitor, serta merekrut pegawai.
Sejalan dengan temuan CPA Australia yang menunjukkan usaha-usaha yang intensif menggunakan media sosial akan lebih berkembang dibanding mereka yang tidak menggunakan media sosial (Gambar 6).
Gambar 6. Usaha Kecil dan Media Sosial
Peluang lain dari pengembangan usaha kecil di Indonesia adalah kemampuan menggarap pasar luar negeri. Pada tahun 2021, terdapat 15,9% usaha kecil di Indonesia yang melihat pendapatan dari pasar luar negeri akan meningkat tajam. Angka ini jauh lebih rendah dibanding India (44,6%) dan Filipina (39,1%) (Gambar 7).
Gambar 7. Usaha Kecil dan Pasar Luar Negeri
Maka, ruang untuk pengembangan usaha kecil di Indonesia masih terbuka lebar.
What next?
Pengembangan usaha kecil di Indonesia harus memperhatikan dua aspek yakni hal-hal positif yang mendorong perkembangan usaha dan hal-hal negatif yang mempengaruhi usaha.
Menurut CPA Australia, hal-hal positif yang dapat mendorong pertumbuhan usaha di Indonesia adalah loyalitas pelanggan, kepuasan konsumen, dan perbaikan strategi bisnis (Tabel 2).
Tabel 2. Hal-hal Positif terkait Pengembangan Usaha Kecil
Sementara hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha kecil di Indonesia adalah pandemi Covid-19, semakin ketatnya persaingan usaha, dan kenaikan biaya-biaya (Tabel 3).
Tabel 3. Hal-hal Negatif terkait Pengembangan Usaha Kecil
Dengan berfokus pada hal-hal positif di atas serta kemampuan mengantisipasi hal-hal negatif yang berdampak pada usaha, maka usaha kecil di Indonesia akan dapat lebih berkembang sertta dengan kemampuan untuk mengambil berbagai peluang yang ada.
Referensi:
https://www.cpaaustralia.com.au/tools-and-resources/business-management/small-business-resources/asia-pacific-small-business-survey