Rumah terhimpit

Rumah Terhimpit Bangunan Apartemen di Jakarta. (Sumber: Detikcom, 21 September 2019)
Pemberitaan Detikcom (21/09) menulis tentang satu rumah yang terhimpit di kawasan apartemen di Jakarta. Meski sudah ditawari uang penggantian yang memuaskan, namun penghuni tetap menolak pindah dengan alasan nilai historis rumah yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Sama halnya dengan adanya kampung yang terjepit di tengah belantara beton Jakarta. Pembangunan gedung tinggi meninggalkan jejak kampung perkotaan yang tidak tergusur oleh bangunan modern.
Bila dilihat dari nilainya, rumah sederhana atau pemukiman yang terhimpit tadi bisa jadi memiliki harga yang lebih mahal daripada satu unit apartemen yang dibangun di sekitarnya. Namun, adanya fasilitas umum dan sosial yang bisa diakses oleh penghuni apartemen membuat nilai tambah apartemen lebih tinggi daripada rumah atau pemukiman tersebut.
Jika kekayaan adalah hal yang bisa diwariskan, maka kekayaan harus bisa memiliki nilai yang semakin bertambah, atau setidaknya nilainya tidak akan turun. Maka, perlu menjadi pertimbangan bagi pemilik rumah yang menolak direlokasi.
Rumah tersebut kemungkinan akan mengalami kenaikan nilai jual yang tidak signifikan. Pun, jika ingin dijual juga akan mengalami kesulitan mencari calon pembeli. Jika ingin diwariskan, pewaris juga belum tentu mau tinggal atau merawat bangunan tersebut karena kurangnya nilai tambah rumah tersebut.
Tentu akan teteap ada hal-hal yang tidak bisa dinilai dengan uang, seperti kenangan masa kecil, peninggalan orang tua, dan sebagainya. Namun idealnya. keputusan menjual atau mempertahankan satu bentuk kekayaan juga harus memperhitungkan nilai kekayaan di masa mendatang.
(Thomas Soseco)
Jika kekayaan adalah hal yang bisa diwariskan, maka kekayaan harus bisa memiliki nilai yang semakin bertambah, atau setidaknya nilainya tidak akan turun. Maka, perlu menjadi pertimbangan bagi pemilik rumah yang menolak direlokasi.
Rumah tersebut kemungkinan akan mengalami kenaikan nilai jual yang tidak signifikan. Pun, jika ingin dijual juga akan mengalami kesulitan mencari calon pembeli. Jika ingin diwariskan, pewaris juga belum tentu mau tinggal atau merawat bangunan tersebut karena kurangnya nilai tambah rumah tersebut.
Tentu akan teteap ada hal-hal yang tidak bisa dinilai dengan uang, seperti kenangan masa kecil, peninggalan orang tua, dan sebagainya. Namun idealnya. keputusan menjual atau mempertahankan satu bentuk kekayaan juga harus memperhitungkan nilai kekayaan di masa mendatang.
(Thomas Soseco)