Panduan Penulisan Tugas Akhir


Penulisan tugas akhir membutuhkan konsistensi dalam pengerjaannya untuk mendapatkan hasil terbaik dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 

Untuk itu, beberapa hal berikut diperlukan sebagai panduan pengerjaan tugas akhir.

Pertama, buat time line projek. Untuk hal ini, peneliti perlu membuat deadline kapan mau menyelesaikan setiap tahap penelitian atau setiap bab.
Buatlah jadwal mingguan atau bulanan untuk setiap tahapan penelitian, seperti contoh berikut. Dan jangan lupa, jadwal ini harus ditaati.  


Kedua, projek harus terus menerus "dikunjungi" dan dipoles secara berkala. Peneliti perlu menulis atau menambahkan gagasan atau ide baru setiap periode waktu tertentu, meski hanya satu atau dua paragraf. 

Perlu mengirim progress projek setiap bulan. 

Perlu juga mengirim laporan kemajuan (progress report) setiap bulan.  Progress report tersebut setidaknya berisi apa yang sudah dikerjakan, apa yang mau dikerjakan, kendala yang dihadapi, dan sebagainya.

Ketiga, gunakan surat elektronik/surel (email) sebagai jalur komunikasi utama. Surel memudahkan pengiriman data dalam ukuran besar serta memudahkan dokumentasi dan pelaporan. Gunakan surel untuk mengajukan pertanyaan, meminta saran, atau menghendaki referensi tambahan untuk penelitian. Saat berkonsultasi untuk satu bagian atau tema, daripada membuat surel dengan subyek baru, lebih baik membalas (me-reply) surel sebelumnya sehingga terlihat kontinuitas pembahasan.

Semua surel akan dibaca dan direspon  oleh pembimbing. Namun segera kirim pengingat (reminder) jika pembimbing belum merespon surel dalam satu-dua minggu. 

Keempat, konsultasi luring (offline) tetap diperlukan untuk memudahkan penyampaian informasi. Pertemuan luring dilayani dengan perjanjian terlebih dahulu. Buat janji temu (appointment) di thomassoseco.blogspot.com > book an appoinment. Kemudian pilih jadwal waktu yang tersedia. 

Kelima, buatlah back up data. Secara rutin, salinlah progres pekerjaan dan simpan dalam versi penyimpanan lain seperti USB drive, hard disk eksternal, atau penyimpanan awan (cloud storage). Hal ini akan bermanfaat sebagai perlindungan jika komputer Anda rusak atau hilang sehingga progres pekerjaan juga tidak ikut terhambat. 



Berkorespondensi Melalui Surat Elektronik/Surel (Email)

Ada beberapa hal yang membedakan pengiriman pesan melalui surat elektronik/surel (email) dan media lain seperti pesan instan (seperti whatsapp, SMS, dan FB messenger).

Pertama, kecepatan respon 
Pada hakikatnya, surel berarti surat yang dikirimkan dari satu orang ke (beberapa) orang lain yang dikirimkan secara elektronik. Maka, surel dapat dipastikan sampai di orang yang dituju dan pasti terbaca. Namun, belum tentu langsung direspon. Hal ini berbeda dengan pesan instan yang berisi pesan yang pendek namun membutuhkan respon segera. 

Implikasinya, pengirim surel tidak perlu menindaklajuti (follow-up) hanya untuk mengabari bahwa ia sudah mengirim surel. Pengecualian adalah saat orang yang dituju memang tidak familiar berkomunikasi dengan surel.

Pengirim harus memberi jeda waktu beberapa hari agar penerima membaca surel dan meresponnya. Jika sampai dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu-dua minggu belum ada balasan, pengirim bisa menindaklanjuti untuk menanyakan tentang balasan surel tersebut.

Kedua, isi surel
Berbeda dengan di pesan instan, penggunaan bahasa dalam surel harus komprehensif, menyeluruh, dan memasukkan semua informasi yang ingin disampaikan atau ditanyakan. Jangan ada informasi yang terlewat karena tidak akan ada balasan dalam waktu singkat.

Tata bahasa di surel harus seperti surat-menyurat formal. 
Isi surel harus berisi setidaknya nama si penerima, pendahuluan, isi, dan penutup. 
Penggunaan bahasa baku sangat disarankan.

Ketiga, subject surel. 
Berbeda dengan pesan instan dimana semua informasi bisa ditumpuk menjadi satu mulai dari pesan paling awal sampai yang terbaru, terdapat “subject” pada surel yang berisi topik bahasan tentang surel tersebut. 

Misalnya: subject yang berisi “Tugas Akhir” berarti surel tersebut berisi informasi tentang tugas akhir. Atau subject “Olah Data” berarti surel tersebut berisi informasi tentang pengolahan data.

Dengan adanya subject surel, kita bisa memilah surel dari orang yang sama berdasarkan subjectnya. Contohnya, korespondensi A dan B tentang skripsi, bisa dipilah antara subject “Bab 1-3”, “Bab 4”, atau “Bab 1-5”

Gunakan subject surel yang sama jika Anda membahas atau berkirim informasi tentang topik yang sama. Dengan demikian, kita bisa menelusuri sejarah surel dari awal sampai akhir, termasuk di dalamnya adalah file yang dipertukarkan.

Kode dan Versi File 
File yang dipertukarkan antara dua penulis atau lebih membutuhkan perlakuan atas nama file sehingga mudah untuk diidentifikasi. 

Saat file dipertukarkan antara dua orang atau lebih, gunakan kode penulis dan versi (seperti tanggal/bulan) file.

Misalnya: file Word yang berjudul: “Proposal Skripsi_TS_2 Okt 2022.docx” berarti file tersebut adalah file Word proposal skripsi, dengan penulis kode TS, dan versi 2 Oktober 2022. Maka, saat ada penulis lain yang mengedit file tersebut, ia harus mengganti nama file menjadi, misalnya “Proposal Skripsi_FN_8 Okt 2022.docx”. Terlihat, kode penulis berubah dan tanggal/versi update file juga berubah. 

Dengan demikian, hanya dengan melihat nama file akan terlihat “sejarah” penulisan file tersebut.

Panduan Resmi dari Kampus
Berbagai perguruan tinggi mengeluarkan panduan resmi penulisan karya ilmiah di lingkupnya masing-masing. Contohnya di Universitas Negeri Malang (UM), panduan penulisan karya ilmiah dapat diunduh di tautan ini


Berikut adalah sosialisasi skripsi dan uji plagiasi di lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (UM)




Popular posts from this blog

Skewness dan Kurtosis

Piramida Distribusi Kekayaan Masyarakat Indonesia

Peta Kemiskinan Kabupaten Malang

IFLS: Mencari Variabel

KKN di Desa Penari

Tantangan bagi GoPay dan Dompet Digital Lain

Perkembangan Rata-rata Bulanan Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat