Dampak Pluralisme Pekerja terhadap Perekonomian
Tempat kerja yang plural diduga dapat membawa pengaruh positif bagi produktivitas karyawan. Dalam skala yang lebih luas, adanya pluralisme di suatu negara dapat membawa negara tersebut ke hal yang bersifat positif.
Pluralisme sendiri didefinisikan sebagai an ethic of respect that values human diversity (Global Center of Pluralism, 2012). Pluralisme sendiri bukan merupakan hasil yang muncul tiba-tiba; dapat dikatakan pluralisme adalah sebuah proses.
Keberhasilan suatu negara dalam mengakomodir pluralisme ditentukan oleh beberapa aspek:
Pertama, dari sisi kehidupan, yakni pemerintah harus mampu mengatasi berbagai masalah yang berpotensi mengganggu pluralisme seperti kemiskinan. pemerataan hasil-hasil pembangunan, dan disparitas desa-kota.
Kedua, dari sisi hukum dan politik.
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi pluralisme, yaitu: kelembagaan yang baik, demokrasi, penegakan hukum, perlakuan adil, dan adanya partisipasi politik.
Ketiga, dari sisi kehidupan bermasyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pluralisme yaitu identitas etnis seharusnya tetap membuat seseorang tetap inklusif di masyarakat, pengakuan atas kebebasan sipil, media yang kompeten, dan kebebasan dalam berpendapat.
Keempat, dari sisi pendidikan.
Beberapa hal yang dapat mendukung terjadinya pluralisme adalah pendidikan, pendidikan usia dini, dan pemahaman budaya lain.
Kelima, dari sisi sejarah.
Beberapa hal dapat mempengaruhi pluralisme, seperti: sejarah dan memori masa lalu dapat mempengaruhi cara berprilaku masa kini, rekonsiliasi pihak-pihak yang bertikai membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang sejarah, dan pengalaman masa lalu dapat menjadi dasar untuk memprediksi kegagalan pluralisme.
Bagaimana pluralisme berperan besar dalam perekonomian? Jawabannya bisa Anda unduh di sini.
(Thomas Soseco)
Pluralisme sendiri didefinisikan sebagai an ethic of respect that values human diversity (Global Center of Pluralism, 2012). Pluralisme sendiri bukan merupakan hasil yang muncul tiba-tiba; dapat dikatakan pluralisme adalah sebuah proses.
Keberhasilan suatu negara dalam mengakomodir pluralisme ditentukan oleh beberapa aspek:
Pertama, dari sisi kehidupan, yakni pemerintah harus mampu mengatasi berbagai masalah yang berpotensi mengganggu pluralisme seperti kemiskinan. pemerataan hasil-hasil pembangunan, dan disparitas desa-kota.
Kedua, dari sisi hukum dan politik.
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi pluralisme, yaitu: kelembagaan yang baik, demokrasi, penegakan hukum, perlakuan adil, dan adanya partisipasi politik.
Ketiga, dari sisi kehidupan bermasyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pluralisme yaitu identitas etnis seharusnya tetap membuat seseorang tetap inklusif di masyarakat, pengakuan atas kebebasan sipil, media yang kompeten, dan kebebasan dalam berpendapat.
Keempat, dari sisi pendidikan.
Beberapa hal yang dapat mendukung terjadinya pluralisme adalah pendidikan, pendidikan usia dini, dan pemahaman budaya lain.
Kelima, dari sisi sejarah.
Beberapa hal dapat mempengaruhi pluralisme, seperti: sejarah dan memori masa lalu dapat mempengaruhi cara berprilaku masa kini, rekonsiliasi pihak-pihak yang bertikai membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang sejarah, dan pengalaman masa lalu dapat menjadi dasar untuk memprediksi kegagalan pluralisme.
Bagaimana pluralisme berperan besar dalam perekonomian? Jawabannya bisa Anda unduh di sini.
(Thomas Soseco)